Sugar-sweetened beverage consumption and the progression of chronic kidney disease in the Multi-Ethnic Study of Atherosclerosis (MESA)1,2,3
Andrew S
Bomback,
Ronit Katz,
Ka He,
David A Shoham,
Gregory L
Burke, dan
Philip J Klemmer
+ Afiliasi Penulis
1From
Departemen Kedokteran, Divisi Nefrologi, Columbia University Medical Center,
New York, NY (ASB), Departemen biostatistik, University of Washington School of
Public Health, Seattle, WA (RK), Departemen Epidemiologi dan Gizi ( KH),
University of North Carolina, Gillings School of Global Public Health, Chapel
Hill, NC, Departemen Preventive Medicine dan Epidemiologi, Stritch School of
Medicine, Universitas Loyola Chicago, Maywood, IL (DAS), Divisi Ilmu Kesehatan
Masyarakat ,
Wake Forest University Health Sciences, Winston-Salem, NC (GLB), dan Departemen
Kedokteran, Divisi Nefrologi dan Hipertensi, University of North Carolina
School of Medicine, Chapel Hill, NC (PJK).
+ Catatan Penulis
↵ 2 Didukung oleh kontrak N01-HC-95159 melalui
N01-HC-95.169 dari National Heart, Lung, dan Darah Institute.
↵ 3 Alamat permintaan cetak ulang dan korespondensi ke
AS Bomback, Columbia University, Divisi Nefrologi, 622 Barat 168th Street, PH
4-124, New York, NY 10032. E-mail:
asb68@columbia.edu.
Abstrak
Latar
Belakang: Penelitian terbaru telah meneliti konsumsi soda gula dalam kaitannya
dengan tanda awal penyakit ginjal, namun sampai saat ini belum ada penyelidikan
apakah pemanis gula konsumsi minuman mempengaruhi penyakit ginjal kronis
praeksisten (CKD).
Tujuan:
Penelitian kohort prospektif dari 447 peserta dalam Multi-Ethnic Study of
Atherosclerosis (MESA) dengan CKD praeksisten meneliti hubungan antara konsumsi
minuman pemanis gula (<1 minum / minggu, 1-6 minuman / minggu, dan ≥ 1
minuman / d) dan perkembangan
CKD.
Desain:
β-Koefisien untuk hasil berkelanjutan perubahan eGFR dan albumin urin terhadap
kreatinin (UACR) dihitung dengan menggunakan regresi linier. Odds
ratio untuk hasil biner penurunan dipercepat dalam estimasi laju filtrasi
glomerulus (eGFR), didefinisikan sebagai> 2 mL · min-1 · 1,73 m-2 per tahun,
dan secara klinis perkembangan signifikan albuminuria (didefinisikan sebagai
pencapaian UACR ≥ 30 mg / g
untuk peserta tanpa mikroalbuminuria pada kunjungan 1 atau peningkatan ≥ 25%
pada UACR untuk peserta dengan dasar mikroalbuminuria) dievaluasi dengan
menggunakan regresi logistik.
(penstranslate :winda sari)
gizi 2a
BAKULDATA
Susi Novila Sari
Yossi Hartanti
Shelilya Marisha
Windari Natalia
Dyan Rahmatina A
Widya Putri
Arona Fadila
Yola Pratiwi D
Afriana Siska
Putri Selvia
Tria Marnita
Nofriyani Witra
Destrita Handayani
Zetry Hulwani
Fanni Karmila
Elisa Wahyuni
Elwisti Nugria P
Prisa Liona A
Liya Syariyenti
Almira Dwiasri
Bodygizi1aa11
Ria Rawati S
Aurora Andari A
Chairun Nisa
Rahmi sunia nora
Fitria Roza Andita
Juniarta Dwi Ranti
Gina Permata Sari
Rissfi Wulan Sari
Meky Aksara
Menda Fitri H
Mukhtia Helfina
Anggun Dwi Astuti
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar